A.PENGERTIAN KONFLIK.
KONFLIK mendengar kata konflik, yang ada dibenak kita adalah hal-hal yang negative, seperti kekerasan, anarki, kriminalitas dan lain-lain. Karena memang konflik merupakan bagian yang ada didalam kehidupan manusia yang sifatnya keras. Kata konflik sendiri berasal dari bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul atau bisa dikatakan konflik merupakan sikap atau keinginan untuk mempertahankan sesuatu yang dianggap benar, baik itu yang ada di dalam diri sendiri, antar individu, kelompok, organisasi, bahkan antara Negara-negara di dunia sering terjadi konflik. Di Indonesia yang merupakkan Negara demokrasi dan merupakkan Negara berkembang konflik-konflik tidak dapat dihindari, salah satu contoh konflik yang masih sangat sering terjadi di Indonesia adalah konflik mengenai hal-hal yang mengatasnamakan SARA (Suku, Adat, Ras dan Agama).
B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK.
faktor penyebab konflik diantaranya :
Faktor ekonomi.
Menurut saya faktor ini adalah faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap terjadinya konflik-konflik yang ada sekarang ini, tidak meratanya lapangan pekerjaan, sehingga membuat penghasilan antara orang-orang di kota jauh lebih tinggi penghasilannya dibanding orang pedesaan, sementara biaya hidup dikota dan didesa tidak jauh berbeda, hal ini membuat orang-orang didesa berurbanisasi kekota yang lebih besar untuk terus dapat melangsungkkan kebutuhannya setiap hari, ini membuat penduduk dikota semakin padat dan dapat membuat terjadi konflik, seperti konflik yang mengatasnamakan SARA.
Faktor sosial.
Di zaman modern ini masyrakat sudah semakin tidak peduli akan kehidupaan orang-orang sekitarnya, ketidakpedulian itu secara perlahan dapat menimbulkan konflik-konflik social, karena tidak adanya komunikasi dan saling peduli antar sesama makhluk sosial, seperti tawuran antar pelajar dan antar kampung.
C. PENYELESAIAN KONFLIK.
Meskipun konflik sering sekali terjadi, bukan berarti konflik tidak dapat dihindari dan bisa dicari jalan keluarnya, diantaranya :
1. Kebutuhan dan kepribadian.
Maksudnya adalah untuk menyesaikan konflik-konflik yang ada kebutuhan masyarakat harus dipenuhi, bukan dalam artian membagi-bagi sembako, tapi lebih memperbanyak lapangan pekerjaan yang merata antara didesa dan dikota agar laju urbanisasi dapat ditekan dan masyarakat desa bisa mendapatkan pekerjaan tanpa harus mengadu nasib di kota-kota besar, tidak hanya kebutuahan mereka tapi kepribadian merekapun harus diperbaiki dengan cara meratakan kualitas dan fasilitas pendidikan antara kota dan desa dari SD sampai SMA, bahkan bila perlu hingga perguruaan tinggi agar anak-anak penerus bangsa dapat memimpin Negara dengan lebih baik.
2. Sikap saling percaya.
sikap saling percaya merupakkan salah satu penyelesaian konflik, seperti yang saya singgung diatas masyarakat modern cenderung acuh dan tidak peduli antar sesama yang dapat menimbulkan konflik kecil namun tidak bisa diabaikan begitu saja, rasa saling percaya dan peduli dapat meminimalisir terjadi konflik.
3. Musyawarah.
Musyawrah merupakkan hal yang baik untuk meyesaikan konflik, dimana indivu atau kelompok yang saling berkonflik dapat diajak bermusyawrah untuk sama-sama mencari jalan keluar terbaik dari konflik tersebut, biasa musyarawah dilakukan pada konflik-konfilk kecil dan masih bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
4. Abitrasi.
yaitu penyesaian yang langsung dihentiakan oleh pihak ketiga yang memberikan keputusan dan diterima oleh kedua belah pihak yang berkonflik. Kehadian ini dapat terjadi setiap hari dan berulang kali di mana saja dalam masyarakat, bersifat spontan dan informal. Jika pihak ketiga tidak bisa dipilih, biasanya pemerintah menunjuk pengadilan sebagai pihak ketiga tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar